Menata Masa Depan Indonesia dari Tahun 2024

Beneran Indonesia
3 min readJan 4, 2024

--

Cita Indonesia sudah dituliskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa dan Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Source: AI Generative Image Bing edit by Media Creative Beneran Indonesia

Tahun 2024 akan menjadi tahun yang penting bagi Indonesia dan masyarakatnya. Karena di tahun ini akan dilakukannya Pemilu Serentak, puncak Bonus Demografi di Indonesia dan pemilihan kepala negara di lebih dari 50 negara di dunia.

Pemilu Serentak Tahun 2024

Pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam sirkulasi kepemimpinan Indonesia di level nasional dan daerah. Pasalnya, tidak hanya pergantian kepala negara, legislatif saja, tetapi kepala daerah seperti Gubernur, Bupati atau Walikota juga akan mengalami pergantian.

Perubahan yang akan terjadi dikarenakan ketika ada pergantian kepemimpinan kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan juga akan mengalami perubahan. Pemilu Serentak 2024, akan menentukan siapa yang berhak mengatur hajat masyarakat Indonesia, melalui kebijakan dan peraturan yang ditetapkan.

Hal ini menjadi sangat penting, karena penentuan kebijakan yang ditetapkan akan berpengaruh ke aspek terkecil kehidupan kita. Mulai dari harga beras, minyak, hingga harga kopi yang sering kita minum sehari-hari.

Secara keseluruhan, sirkulasi kepemimpinan nasional melalui Pemilu 2024 diprediksi akan membawa dinamika dan warna baru bagi peta politik Indonesia 5 tahun ke depan. Namun demikian, tantangan nyata bangsa Indonesia seperti pembangunan, kesenjangan sosial, dan pendidikan tentu harus menjadi perhatian para pemimpin politik baru nantinya.

Oleh karena itu, partisipasi politik dan demokrasi seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan agar pesta rakyat ini dapat berlangsung damai dan menghasilkan pemimpin terbaik bagi Indonesia kedepannya.

Bonus Demografi

Bonus demografi merupakan kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif (15–64 tahun) melebihi usia non-produktif (<15 tahun dan >65 tahun). Bonus demografi Indonesia diperkirakan akan mencapai puncaknya di tahun 2024.

Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada kelompok usia produktif akan mencapai 70% dari total populasi di tahun 2024. Porsi terbesar berada pada rentang usia 25 hingga 35 tahun. Puncak bonus demografi terjadi antara 2020–2024, saat rasio ketergantungan mencapai 44, artinya 100 penduduk usia produktif umur 15–65 tahun menanggung 44 penduduk usia tidak produktif, baik anak-anak atau lansia.

Jumlah penduduk usia produktif yang besar berpotensi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi jika ditunjang dengan lapangan kerja dan keterampilan yang memadai. Namun jika tidak, maka bonus demografi justru akan menjadi beban. Pengangguran dan kemiskinan diperkirakan akan melonjak drastis jika lapangan kerja tidak tersedia. Kriminalitas dan kerusuhan sosial juga bisa meningkat.

Untuk memaksimalkan bonus demografi, strategi yang tepat dibutuhkan. Pemerintah perlu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi guna menyiapkan tenaga kerja terampil yang relevan dengan kebutuhan industri. Selain itu, penguatan sektor riil seperti infrastruktur, manufaktur, dan UMKM juga krusial. Kemudahan berinvestasi perlu diberikan agar dunia usaha mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak. Stabilitas politik dan keamanan juga kondusif mendongkrak iklim usaha.

Pemanfaatan bonus demografi ini akan dapat dimaksimalkan apabila para pemangku kebijakan terutama yang akan melenggang di Pemilu 2024 mengeluarkan kebijakan yang tepat dan dapat melihat potensi tersebut. Karena, pembangunan awal untuk masa depan Indonesia dimulai sejak manusianya masih berusia produktif.

50 Negara akan melaksanakan Pemilu

Tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun politik yang sarat dengan pemilihan umum (pemilu) di berbagai negara. Diperkirakan sekitar 50 negara lebih di dunia akan menggelar pemilu, baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden.

Banyak negara besar yang akan melaksanakan pemilu di tahun 2024, seperti Amerika Serikat, India, Brasil, Thailand, Filipina, dan Nigeria. Di kawasan Asia Tenggara, selain Indonesia, Malaysia dan Thailand juga akan menggelar pemilu umum.

Gelombang pemilu di berbagai negara ini tentu akan berpengaruh pada dinamika politik dan ekonomi global, termasuk Indonesia. Pergantian kepemimpinan di negara-negara besar berpotensi membawa perubahan kebijakan di tingkat domestik maupun internasional. Misalnya, jika terjadi pergantian presiden di Amerika Serikat, kebijakan luar negeri AS terhadap Indonesia bisa saja berubah. Apalagi jika terpilih presiden dari partai yang berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.

Pemilu 2024 akan menjadi titik balik hubungan luar negeri, ekspor — impor dan hubungan bilateral Indonesia. Selain itu, hasil pemilu di negara-negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, India, Jepang, dan Australia juga berpotensi mempengaruhi hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia. Terutama komoditas konsumsi seperti daging dan beras agar harganya dapat distabilkan.

Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku bisnis Indonesia perlu mengamati dengan seksama perkembangan politik di negara mitra strategis menjelang tahun 2024. Langkah antisipatif perlu dilakukan guna memitigasi potensi risiko dari gelombang pemilu global tersebut. Dengan persiapan matang, Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan peluang dari dinamika politik dunia di tahun 2024.

--

--

Beneran Indonesia
Beneran Indonesia

Written by Beneran Indonesia

Selamat datang di portal bacaan pendidikan karakter dan kewarganegaraan. Mari kita bertemu, berteman dan berbagi! ✨

No responses yet